Klaten, 30 Juli 2024 – Sri Lestari, mahasiswi jurusan Manajemen dari Universitas Diponegoro (Undip) yang tergabung dalam program KKN TIM II 2023/2024, melaksanakan kegiatan pendampingan digitalisasi bagi pemilik toko kelontong di Desa Jiwowetan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan membantu implementasi sistem pembayaran digital melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di toko kelontong sebagai bagian dari upaya mempermudah transaksi dan meningkatkan efisiensi operasional toko.
Dalam kegiatan ini, Sri Lestari memberikan pemahaman mengenai pentingnya digitalisasi bagi usaha kecil seperti toko kelontong di era modern. Menurutnya, implementasi QRIS dapat memberikan kemudahan bagi pemilik toko dan pelanggan dalam bertransaksi. “Dengan QRIS, transaksi bisa dilakukan dengan cepat dan aman tanpa perlu menggunakan uang tunai. Ini juga membantu pelaku usaha kecil dalam mengelola keuangan secara lebih tertib dan efisien,” jelas Sri.
Pendampingan yang dilakukan mencakup proses pendaftaran QRIS, cara mengoperasikan aplikasi pembayaran, serta strategi untuk mempromosikan penggunaan QRIS kepada para pelanggan. Para pemilik toko kelontong di Desa Jiwowetan terlihat antusias mengikuti kegiatan ini, terutama karena QRIS menawarkan berbagai keuntungan, seperti akses yang lebih luas ke pelanggan yang terbiasa melakukan transaksi non-tunai.
Salah satu pemilik toko kelontong, Mas Dodo, menyampaikan rasa terima kasihnya atas pendampingan ini. “Dengan adanya QRIS, saya merasa usaha saya bisa lebih maju dan mengikuti perkembangan zaman. Sekarang pelanggan tidak perlu repot mencari uang pas, tinggal scan QR, dan pembayaran selesai,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu usaha kecil menengah (UMKM) di desa tersebut untuk lebih kompetitif dalam menghadapi era digital. Dengan mengadopsi teknologi pembayaran seperti QRIS, toko kelontong lokal dapat memperluas jangkauan pelanggan dan memberikan pelayanan yang lebih cepat serta efisien.
Selain itu, Sri Lestari juga menekankan bahwa digitalisasi ini merupakan salah satu langkah penting untuk membantu toko-toko kelontong lokal bertahan dan berkembang di tengah persaingan dengan toko-toko modern dan minimarket yang sudah lebih dulu mengadopsi sistem pembayaran digital.
Kegiatan pendampingan ini merupakan bagian dari komitmen Sri Lestari dan tim KKN Undip untuk memberdayakan masyarakat desa melalui edukasi dan teknologi, sehingga mereka dapat lebih siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan. Dengan semakin banyaknya toko kelontong yang menggunakan QRIS, diharapkan masyarakat desa akan lebih terbiasa dengan transaksi non-tunai, sehingga ekosistem ekonomi digital dapat terbentuk dengan baik di Desa Jiwowetan.