Karanganyar, 20 Juli 2024 – Desa Munggur, yang terkenal dengan keberagaman UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), telah menjadi salah satu target utama program KKN (Kuliah Kerja Nyata) tahun ini. Di tengah tantangan globalisasi dan digitalisasi, saya Alif Pasya Mudzaki dari Universitas Diponegoro telah berinisiatif untuk mengintegrasikan teknologi dalam mendukung keberlangsungan usaha kecil di desa ini. Salah satu upaya yang paling menonjol adalah penggunaan fitur katalog pada WhatsApp Business.
Dalam era digital, WhatsApp telah menjadi aplikasi perpesanan yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Kehadirannya yang masif dan mudah diakses membuat WhatsApp menjadi alat yang efektif untuk berkomunikasi dan memasarkan produk. Fitur katalog di WhatsApp Business memungkinkan pelaku UMKM menampilkan produk mereka secara terstruktur dan profesional, memudahkan pelanggan untuk melihat dan memilih produk tanpa harus datang langsung ke lokasi usaha. Kami yang bertugas di Desa Munggur fokus pada pelatihan dan pendampingan pelaku UMKM dalam memaksimalkan fitur ini. Mereka mengajarkan bagaimana cara membuat dan mengelola katalog, menambahkan deskripsi produk yang menarik, serta cara membagikan katalog tersebut ke calon pelanggan. Para mahasiswa juga membantu pelaku UMKM untuk membuat konten visual yang menarik sehingga produk yang ditampilkan di katalog dapat lebih menggugah minat konsumen.
Setelah beberapa minggu penerapan, hasilnya sangat positif. Banyak UMKM di Desa Munggu yang melaporkan peningkatan penjualan setelah mulai menggunakan katalog WhatsApp Business. Selain itu, penggunaan katalog ini juga membuat proses transaksi menjadi lebih efisien karena pelanggan bisa langsung melihat detail produk yang ditawarkan dan menghubungi penjual untuk melakukan pembelian. Salah satu pelaku UMKM, Ibu Rini yang memiliki usaha kerajinan tangan, mengungkapkan bahwa penggunaan katalog ini sangat membantunya dalam menjangkau pelanggan dari luar desa. “Sebelumnya, saya hanya mengandalkan penjualan dari mulut ke mulut. Sekarang, dengan adanya katalog di WhatsApp, produk saya bisa dilihat banyak orang tanpa harus repot-repot datang ke sini,” katanya dengan antusias.
Namun, tidak semua berjalan mulus. Beberapa pelaku UMKM di Desa Munggu masih merasa kesulitan dalam menggunakan teknologi ini. Beberapa di antaranya kesulitan dalam mengoperasikan ponsel pintar atau kurang memahami pentingnya penggunaan gambar dan deskripsi yang menarik. Untuk mengatasi hal ini, para mahasiswa KKN memberikan sesi pelatihan tambahan dan pendampingan individu bagi pelaku UMKM yang memerlukan bantuan lebih lanjut.
Secara keseluruhan, program KKN kami di Desa Munggur ini telah memberikan dampak nyata bagi pengembangan UMKM setempat. Penggunaan katalog di WhatsApp Business bukan hanya memudahkan para pelaku usaha dalam memasarkan produk mereka, tetapi juga membuka peluang lebih luas untuk berkembang di era digital. Diharapkan, setelah program KKN berakhir, para pelaku UMKM di Desa Munggu dapat terus mengoptimalkan penggunaan teknologi ini untuk mendukung keberlangsungan dan pertumbuhan usaha mereka.