oleh manajemenfeb | Agu 16, 2024 | Berita, Riset Pengabdian
Plesan, 24 Juli 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) bernama Michael Davin Andhika Putra atau yang kerap kali dipanggil Davin melaksanakan program kerja Edukasi Literasi Keuangan untuk Ibu dan Anak Melalui Program Menabung, Penyusunan Skala Prioritas Kebutuhan Anak, dan Investasi Reksa Dana. Mahasiswa program studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis tersebut mengadakan pelatihan di Bala Desa Plesan pada Rabu (24//07/2024). Program ini dirancang untuk memperkenalkan konsep menabung, penyusunan skala prioritas kebutuhan anak, serta investasi reksa dana sebagai langkah awal menuju kemandirian finansial.

Program edukasi yang berlangsung di balai desa ini dihadiri oleh 30 ibu dan anak dari berbagai dusun di Desa Plesan. Dalam acara ini, para peserta diajak untuk memahami pentingnya kebiasaan menabung sejak dini. Pemateri menekankan bahwa menabung tidak hanya penting untuk memenuhi kebutuhan mendesak, tetapi juga sebagai persiapan masa depan anak-anak.
Para ibu diberikan panduan praktis dalam menyusun skala prioritas kebutuhan anak, termasuk pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan harian lainnya, serta cara mengatur pengeluaran agar kebutuhan utama terpenuhi tanpa mengabaikan keperluan lain. Program ini bertujuan membantu ibu-ibu mengelola keuangan keluarga secara efektif untuk masa depan anak yang lebih baik. Selain itu, program ini memperkenalkan investasi reksa dana sebagai cara mengembangkan dana simpanan, dengan pemaparan cara memulai investasi dengan modal kecil serta pemahaman tentang risiko dan keuntungan, menjadikannya alternatif yang mudah diakses bahkan bagi yang belum akrab dengan dunia keuangan.
Kepala Desa Plesan, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah desa untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan warga. “Kami berharap, melalui program ini, para ibu dapat menjadi agen perubahan dalam keluarga mereka, yang mampu mengelola keuangan dengan bijak dan mendidik anak-anak mereka tentang pentingnya perencanaan keuangan sejak dini,” ujar Pak Wiyono, S.Sos.

Ibu Ernawati sebagai Ketua PKK Desa Plesan, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas adanya program ini. “Selama ini, saya sering bingung bagaimana cara mengatur keuangan keluarga, terutama untuk kebutuhan anak-anak. Program ini sangat membantu saya dalam memahami bagaimana cara menabung dan berinvestasi dengan benar,” tuturnya.

Dengan adanya program edukasi literasi keuangan ini, diharapkan para ibu di Desa Plesan dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan keluarga dan menyiapkan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak mereka. Program ini juga menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi yang lebih paham keuangan di masa mendatang.
oleh manajemenfeb | Agu 16, 2024 | Berita, Riset Pengabdian
Plesan, 10 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) bernama Michael Davin Andhika Putra (Davin) dari Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, mengadakan pelatihan bagi pelaku UMKM dan Karang Taruna Desa Plesan. Pelatihan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemasaran digital melalui kanal pilihan seperti QRIS, Google My Business, hingga WhatsApp Business. Dalam upaya memperkenalkan berbagai platform digital seperti QRIS, Instagram, WhatsApp Business, dan Google My Business kepada para pelaku usaha UMKM, pelatihan ini dilaksanakan di Rumah Bapak Pardi, Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, dengan sasaran utama pelaku UMKM/MicroBusiness Desa Plesan dengan peserta 25 orang pada hari Sabtu (27/07/2024).
Salah satu aspek yang menjadi fokus utama adalah penggunaan QRIS, sebuah sistem pembayaran digital yang mempermudah transaksi bagi pelaku usaha dan konsumen. Selain itu, peserta juga diajarkan cara membuat konten menarik di Instagram yang dapat menarik perhatian calon pembeli, serta mencakup cara mendaftarkan usaha di Google My Business agar lebih mudah ditemukan di mesin pencari.
Mas Santoso, Ketua Karang Taruna Desa Plesan, sangat mengapresiasi program kerja ini. Menurutnya, panduan dalam mengelola branding dari usaha sangatlah diharapkan dapat membantu pelaku UMKM lokal untuk lebih siap bersaing di era digital. “Dengan pelatihan ini, kami berharap para pemuda dan pelaku usaha di desa kami dapat mengembangkan usahanya lebih jauh, tidak hanya terbatas di lingkup lokal, tetapi juga menjangkau pasar yang lebih luas melalui media digital,” ujarnya.
Pelatihan dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis Leaflet “Panduan Pemasaran digital bagi UMKM” kepada Mas Santoso selaku Ketua Karang taruna Desa Plesan pada Sabtu (27/07/2024).

Program @DigiDesa ini diharapkan menjadi awal dari transformasi digital bagi UMKM di Desa Plesan, serta menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengembangkan potensi lokal melalui teknologi digital. Upaya ini merupakan bagian dari kontribusi mahasiswa KKN Undip dalam membantu mengembangkan potensi desa-desa di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi dan media sosial.
oleh manajemenfeb | Agu 15, 2024 | Berita
Klaten, 30 Juli 2024 – Sri Lestari, mahasiswi jurusan Manajemen dari Universitas Diponegoro (Undip) yang tergabung dalam program KKN TIM II 2023/2024, melaksanakan kegiatan pendampingan digitalisasi bagi pemilik toko kelontong di Desa Jiwowetan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan membantu implementasi sistem pembayaran digital melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di toko kelontong sebagai bagian dari upaya mempermudah transaksi dan meningkatkan efisiensi operasional toko.
Dalam kegiatan ini, Sri Lestari memberikan pemahaman mengenai pentingnya digitalisasi bagi usaha kecil seperti toko kelontong di era modern. Menurutnya, implementasi QRIS dapat memberikan kemudahan bagi pemilik toko dan pelanggan dalam bertransaksi. “Dengan QRIS, transaksi bisa dilakukan dengan cepat dan aman tanpa perlu menggunakan uang tunai. Ini juga membantu pelaku usaha kecil dalam mengelola keuangan secara lebih tertib dan efisien,” jelas Sri.
Pendampingan yang dilakukan mencakup proses pendaftaran QRIS, cara mengoperasikan aplikasi pembayaran, serta strategi untuk mempromosikan penggunaan QRIS kepada para pelanggan. Para pemilik toko kelontong di Desa Jiwowetan terlihat antusias mengikuti kegiatan ini, terutama karena QRIS menawarkan berbagai keuntungan, seperti akses yang lebih luas ke pelanggan yang terbiasa melakukan transaksi non-tunai.

Salah satu pemilik toko kelontong, Mas Dodo, menyampaikan rasa terima kasihnya atas pendampingan ini. “Dengan adanya QRIS, saya merasa usaha saya bisa lebih maju dan mengikuti perkembangan zaman. Sekarang pelanggan tidak perlu repot mencari uang pas, tinggal scan QR, dan pembayaran selesai,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu usaha kecil menengah (UMKM) di desa tersebut untuk lebih kompetitif dalam menghadapi era digital. Dengan mengadopsi teknologi pembayaran seperti QRIS, toko kelontong lokal dapat memperluas jangkauan pelanggan dan memberikan pelayanan yang lebih cepat serta efisien.
Selain itu, Sri Lestari juga menekankan bahwa digitalisasi ini merupakan salah satu langkah penting untuk membantu toko-toko kelontong lokal bertahan dan berkembang di tengah persaingan dengan toko-toko modern dan minimarket yang sudah lebih dulu mengadopsi sistem pembayaran digital.
Kegiatan pendampingan ini merupakan bagian dari komitmen Sri Lestari dan tim KKN Undip untuk memberdayakan masyarakat desa melalui edukasi dan teknologi, sehingga mereka dapat lebih siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan. Dengan semakin banyaknya toko kelontong yang menggunakan QRIS, diharapkan masyarakat desa akan lebih terbiasa dengan transaksi non-tunai, sehingga ekosistem ekonomi digital dapat terbentuk dengan baik di Desa Jiwowetan.
oleh manajemenfeb | Agu 15, 2024 | Berita
Klaten, 27 Juli 2024 – Dusun Jiwowetan diwarnai dengan semangat edukasi finansial melalui kegiatan sosialisasi yang diinisiasi oleh Sri Lestari, mahasiswi jurusan Manajemen dari Universitas Diponegoro (Undip). Sosialisasi ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II 2023/2024 yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui edukasi tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak. Kegiatan ini diberi tajuk “Cegah Pinjol dengan Menabung” dan dilaksanakan bersama kelompok RISMAB (Remaja Islam Al-Barokah).
Sri Lestari melihat bahwa fenomena pinjaman online (pinjol) ilegal telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang memiliki pemahaman tentang literasi keuangan. Maraknya tawaran pinjol dengan prosedur yang mudah dan cepat sering kali menjerat masyarakat dalam lingkaran utang dengan bunga yang tinggi. Oleh karena itu, sosialisasi ini difokuskan pada pencegahan jeratan pinjol melalui pendekatan yang sederhana namun efektif, yaitu menabung.
Dalam paparannya, Sri Lestari menjelaskan bahwa kebiasaan menabung merupakan salah satu cara paling aman untuk mempersiapkan diri menghadapi kebutuhan mendesak tanpa harus terpaksa meminjam uang dari pinjol ilegal. “Menabung memang tidak selalu mudah, terutama bagi remaja yang memiliki banyak kebutuhan. Namun, dengan disiplin menabung meski dalam jumlah kecil, kita dapat membangun ketahanan finansial untuk masa depan,” jelasnya.
Acara ini dihadiri oleh puluhan anggota RISMAB yang merupakan remaja setempat. Dengan pendekatan yang interaktif, Sri Lestari berhasil menarik perhatian para peserta melalui diskusi yang menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Para peserta juga diajak untuk lebih memahami bahaya pinjaman online ilegal, termasuk risiko tersembunyi seperti bunga yang mencekik, denda keterlambatan yang besar, serta potensi penyalahgunaan data pribadi.
Dalam sesi tanya jawab, beberapa peserta mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang bagaimana cara memulai menabung di tengah keterbatasan ekonomi. Menanggapi hal ini, Sri menekankan bahwa menabung tidak selalu berarti harus menyisihkan jumlah yang besar. “Mulailah dengan jumlah yang kecil dan lakukan secara konsisten. Yang terpenting adalah membangun kebiasaan dan mentalitas menabung,” tambahnya.
Di samping itu, Sri juga memberikan tips praktis untuk menabung, seperti memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan, membuat anggaran keuangan sederhana, dan memanfaatkan celengan atau rekening tabungan khusus untuk menyimpan uang secara aman.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga menanamkan kesadaran di kalangan remaja tentang pentingnya mengelola keuangan pribadi dengan bijak. Para peserta tampak antusias dan bersemangat untuk mulai mempraktikkan kebiasaan menabung dalam kehidupan sehari-hari mereka. “Saya merasa lebih paham tentang bagaimana mengatur uang dengan baik dan pentingnya menabung. Saya akan coba untuk disiplin menabung dari sekarang,” ujar salah satu peserta yang aktif dalam diskusi.
Selain para peserta, tokoh masyarakat setempat juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Mereka berharap agar edukasi finansial seperti ini dapat terus dilanjutkan dan diperluas jangkauannya, sehingga masyarakat Dusun Jiwowetan, khususnya kalangan remaja, bisa lebih terlindungi dari bahaya pinjol ilegal. Dengan demikian, mereka dapat meraih masa depan yang lebih cerah dan stabil dari segi finansial.
Dengan berakhirnya sosialisasi ini, Sri Lestari berharap bahwa apa yang telah disampaikan dapat menjadi bekal berharga bagi generasi muda di Dusun Jiwowetan. Menabung bukan sekadar menyimpan uang, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk membangun masa depan yang lebih aman dan terhindar dari risiko jeratan utang yang tidak terkendali. Edukasi finansial yang berkelanjutan diyakini akan mampu menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan bijaksana dalam mengelola keuangan mereka.
oleh manajemenfeb | Agu 14, 2024 | Berita
Wonogiri, 23 Juli 2024 — Tim II KKN Universitas Diponegoro melaksanakan program sosialisasi dan simulasi wirausaha di SD Negeri 1 Pokoh Kidul, Dusun Pengkol, Desa Pokoh Kidul, Wonogiri. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep dasar wirausaha kepada siswa SD sejak dini, dengan harapan dapat menumbuhkan minat dan kemampuan berwirausaha serta mempersiapkan mereka menjadi generasi yang mandiri dan inovatif di masa depan.
Latar belakang dari pelaksanaan program ini adalah pentingnya pengembangan keterampilan wirausaha pada usia dini di Desa Pokoh Kidul. Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak dapat memahami bagaimana kreativitas dapat diterapkan dalam bisnis, sekaligus memberikan kontribusi positif dalam pengembangan ekonomi dan kemandirian masyarakat desa.
Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.00 hingga 10.00 ini diikuti oleh delapan siswa kelas 4 SD Negeri 1 Pokoh Kidul. Dalam sesi tersebut, para siswa diajak untuk membuat berbagai kerajinan dari manik-manik, yang kemudian dipacking dan disiapkan untuk dijual. Melalui proses ini, para siswa tidak hanya belajar tentang kreativitas dalam membuat produk, tetapi juga memahami langkah-langkah dasar dalam berwirausaha, mulai dari menentukan ide, membuat produk, hingga strategi menjualnya.
Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang bagaimana menjadi seorang wirausahawan. Dalam sesi pembuatan manik-manik, para siswa belajar untuk menggunakan kreativitas mereka dalam membuat produk yang unik dan menarik. Setelah produk selesai dibuat, mereka juga diajarkan cara mempromosikan dan menentukan harga produk tersebut, serta bagaimana menjualnya kepada teman dan keluarga.

Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh para siswa. Mereka terlihat bersemangat dalam membuat manik-manik dan belajar tentang langkah-langkah berwirausaha. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan wirausaha lebih lanjut di masa depan.

Menurut Tim II KKN Universitas Diponegoro, program ini merupakan bagian dari upaya untuk memberikan pendidikan yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan menanamkan jiwa wirausaha sejak dini, diharapkan para siswa dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitarnya.
Sebagai penutup, program ini berhasil menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bermanfaat, serta menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa untuk mencoba hal-hal baru dalam dunia wirausaha. Ke depannya, Tim II KKN Universitas Diponegoro berencana untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan serupa yang dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan dan ekonomi masyarakat Desa Pokoh Kidul.
oleh manajemenfeb | Agu 14, 2024 | Berita, Riset Pengabdian
Karanganyar, 20 Juli 2024 – Desa Munggur, yang terkenal dengan keberagaman UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), telah menjadi salah satu target utama program KKN (Kuliah Kerja Nyata) tahun ini. Di tengah tantangan globalisasi dan digitalisasi, saya Alif Pasya Mudzaki dari Universitas Diponegoro telah berinisiatif untuk mengintegrasikan teknologi dalam mendukung keberlangsungan usaha kecil di desa ini. Salah satu upaya yang paling menonjol adalah penggunaan fitur katalog pada WhatsApp Business.
Dalam era digital, WhatsApp telah menjadi aplikasi perpesanan yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Kehadirannya yang masif dan mudah diakses membuat WhatsApp menjadi alat yang efektif untuk berkomunikasi dan memasarkan produk. Fitur katalog di WhatsApp Business memungkinkan pelaku UMKM menampilkan produk mereka secara terstruktur dan profesional, memudahkan pelanggan untuk melihat dan memilih produk tanpa harus datang langsung ke lokasi usaha. Kami yang bertugas di Desa Munggur fokus pada pelatihan dan pendampingan pelaku UMKM dalam memaksimalkan fitur ini. Mereka mengajarkan bagaimana cara membuat dan mengelola katalog, menambahkan deskripsi produk yang menarik, serta cara membagikan katalog tersebut ke calon pelanggan. Para mahasiswa juga membantu pelaku UMKM untuk membuat konten visual yang menarik sehingga produk yang ditampilkan di katalog dapat lebih menggugah minat konsumen.
Setelah beberapa minggu penerapan, hasilnya sangat positif. Banyak UMKM di Desa Munggu yang melaporkan peningkatan penjualan setelah mulai menggunakan katalog WhatsApp Business. Selain itu, penggunaan katalog ini juga membuat proses transaksi menjadi lebih efisien karena pelanggan bisa langsung melihat detail produk yang ditawarkan dan menghubungi penjual untuk melakukan pembelian. Salah satu pelaku UMKM, Ibu Rini yang memiliki usaha kerajinan tangan, mengungkapkan bahwa penggunaan katalog ini sangat membantunya dalam menjangkau pelanggan dari luar desa. “Sebelumnya, saya hanya mengandalkan penjualan dari mulut ke mulut. Sekarang, dengan adanya katalog di WhatsApp, produk saya bisa dilihat banyak orang tanpa harus repot-repot datang ke sini,” katanya dengan antusias.
Namun, tidak semua berjalan mulus. Beberapa pelaku UMKM di Desa Munggu masih merasa kesulitan dalam menggunakan teknologi ini. Beberapa di antaranya kesulitan dalam mengoperasikan ponsel pintar atau kurang memahami pentingnya penggunaan gambar dan deskripsi yang menarik. Untuk mengatasi hal ini, para mahasiswa KKN memberikan sesi pelatihan tambahan dan pendampingan individu bagi pelaku UMKM yang memerlukan bantuan lebih lanjut.
Secara keseluruhan, program KKN kami di Desa Munggur ini telah memberikan dampak nyata bagi pengembangan UMKM setempat. Penggunaan katalog di WhatsApp Business bukan hanya memudahkan para pelaku usaha dalam memasarkan produk mereka, tetapi juga membuka peluang lebih luas untuk berkembang di era digital. Diharapkan, setelah program KKN berakhir, para pelaku UMKM di Desa Munggu dapat terus mengoptimalkan penggunaan teknologi ini untuk mendukung keberlangsungan dan pertumbuhan usaha mereka.