Kolaborasi Dosen FT & FEB di Kedaireka, mengubah Eceng Gondok Menjadi Keramik Anti Gaung

Kolaborasi Dosen FT & FEB di Kedaireka, mengubah Eceng Gondok Menjadi Keramik Anti Gaung

Seiring dengan perubahan zaman, perhatian terhadap lingkungan pun semakin meningkat. Aspek penting dari keprihatinan ini adalah bagaimana membangun dan merancang infrastruktur yang baik. Bangunan ramah lingkungan atau green building telah menjadi prioritas utama dalam industri konstruksi global. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan alam dan mengintegrasikan teknologi yang lebih berkelanjutan di setiap tahap konstruksi. Salah satu inovasi dalam mendukung pada green building adalah penggunaan Hexagonal Ceramic Interlocks (Hexara Ceramics) yang dikembangkan melalui program Kedai Reka di tahun 2023 dan tahun 2024 oleh Tim gabungan dari Prodi Arsitek, Teknik Kimia dan Bisnis Digital Universitas Diponegoro bersama Industri melalui program Kedai Reka.

Tim kolaborasi ini telah menciptakan terobosan kreatif yang dapat mengubah eceng gondok, tanaman air yang tumbuh secara liar di berbagai perairan di Indonesia, menjadi bahan campuran keramik peredam suara yang memiliki segudang manfaat. Terobosan besar ini tidak hanya menyelesaikan permasalahan eceng gondok, namun juga memberikan solusi terhadap permasalahan suara berupa kebisingan yang semakin meningkat di lingkungan perkotaan.

Dari eceng gondok yang awalnya menjadi tanaman gulma, tim peneliti Undip dibawah kepemimpinan Prof. Dr. Ir. Erni Setyowati, MT (Prodi Arsitek) yang beranggotakan Prof. Dr.-lng. lr. Silviana, S.T., M.T., IPM.- ASEAN Eng (Prodi Teknik Kimia) dan Ardiaz Ajie Aryandika, S.Kom., MBA, (Prodi Bisnis Digital) berhasil mengekstrak selulosa pada eceng gondok dan menjadikannya campuran produk keramik yang memiliki kemampuan untuk meredamkan suara. Selain itu, keramik ini memiliki sejumlah keunggulan, termasuk ketahanan terhadap suhu ekstrim, kekuatan mekanik yang baik, serta kemampuan isolasi panas dan suara yang istimewa.

Hexara Ceramics merupakan material keramik dinding fungsional berbentuk heksagonal dan memiliki sistem kunci unik yang memungkinkan mereka terkunci satu sama lain tanpa perlu menggunakan adhesif tambahan. Ini membuat instalasi menjadi lebih mudah dan mengurangi penggunaan bahan kimia yang berpotensi merusak lingkungan.

 

 

Gambar 1 Keramik Anti Gaung

Pengaplikasian keramik ini biasanya terpasang di area bangunan komersial, gedung apartemen, dan rumah sakit, keramik peredam suara ini dapat mengurangi tingkat kebisingan hingga 90 persen, menciptakan lingkungan yang lebih tenang dan nyaman bagi penghuninya. Keunggulan dan penerapan produk ini pada bangunan sudah diimplementasikan di beberapa Gedung. Khusus di Undip dapat dilihat penerapannya di Muladi Dome, Gedung Prof. Soedarto, Gedung Art Center. Produk ini memiliki 2 tipe yaitu hexa ceramic tipe glazur dan non glazur serta tipe terbaru yaitu hexa flower dan batik

 

Informasi terkait dengan riset ini dapat dilihat di situs www.cecraundip.com yang memiliki beberapa fungsi yang membuatnya menjadi pilihan yang menarik dalam green construction seperti:

1. Instalasi Mudah : Sistem interlocking heksagonal memungkinkan keramik ini saling terkunci dan bertautan tanpa perlu menggunakan adhesif atau semen tambahan. Ini mempercepat proses instalasi, mengurangi tenaga kerja, dan mengurangi potensi pencemaran lingkungan dengan bahan kimia.

2. Ramah Lingkungan: Bahan dasar campuran yang ramah lingkungan dari keramik Hexagonal Interlock Ceramics adalah Eceng Gondok yang sudah diproses sedemikian rupa sehingga memiliki bahan yang lebih berkelanjutan daripada bahan konstruksi konvensional seperti beton atau batu bata.

3. Tahan Lama: Ubin-ubin ini memiliki ketahanan yang tinggi terhadap cuaca dan korosi, sehingga mereka memiliki umur pakai yang lebih lama daripada beberapa bahan konstruksi lainnya. Ini berarti pengurangan limbah konstruksi jangka panjang.

4. Estetika: Bentuk heksagonal yang unik, Hexagonal Interlock Ceramics dapat memberikan tampilan estetik dan modern pada bangunan yang memasang dengan model ini.

Pengembangan keramik peredam suara ini merupakan salah satu kontribusi Undip dalam menghadapi tantangan lingkungan dan kebisingan yang semakin memburuk di Indonesia. Terobosan ini adalah bukti nyata bagaimana penelitian dan inovasi dapat mengatasi dua masalah sekaligus: pertumbuhan eceng gondok yang berlebihan dan kebisingan di perkotaan. Riset dari Tim Undip telah menunjukkan bahwa eceng gondok, yang dulu dianggap sebagai masalah, sekarang menjadi bagian dari solusi yang inovatif dan berkelanjutan.

 

 

Gunakan Google Spreadsheet, Mahasiswa KKN Undip Optimalkan Supply Chain Management UMKM Aluminium Di Desa Genengharjo

Gunakan Google Spreadsheet, Mahasiswa KKN Undip Optimalkan Supply Chain Management UMKM Aluminium Di Desa Genengharjo

Supply chain management merupakan salah satu aspek krusial dalam operasional UMKM, yang melibatkan pengelolaan aliran barang, informasi, dan sumber daya dari pemasok hingga ke konsumen akhir. Namun, banyak UMKM di Indonesia, masih belum memiliki sistem manajemen supply chain yang terstruktur, salah satunya adalah UMKM aluminium di desa Genengharjo, Tirtomoyo, Wonogiri. Hal ini sering kali disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan, sumber daya, dan teknologi yang mereka miliki. Tanpa supply chain management yang baik, UMKM rentan menghadapi masalah seperti kekurangan stok bahan baku, produksi yang tidak efisien, hingga keterlambatan pengiriman produk, yang pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan usaha dan mengurangi daya saing di pasar.

Dalam rangka menghadapi tantangan dalam pengelolaan supply chain, mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2023/2024, Saskia Prativi, mengenalkan penggunaan teknologi digital, khususnya Google Spreadsheet, sebagai alat bantu bagi pelaku UMKM aluminium. Bimbingan yang diberikan meliputi pengelolaan stok bahan baku, pemantauan proses produksi, hingga distribusi produk akhir kepada konsumen. Dengan pemanfaatan Google Spreadsheet, pelaku UMKM aluminium dapat mencatat dan memantau setiap tahapan dalam supply chain secara real-time dan lebih akurat.

Kegiatan pembimbingan berlangsung di lokasi UMKM Alumunium Desa Genengharjo dan disambut oleh pengurus UMKM aluminium dengan antusiasme tinggi pada Selasa (06/08/2024). Selama sesi bimbingan, mahasiswa KKN UNDIP tidak hanya memberikan penjelasan teoritis mengenai manajemen supply chain, tetapi juga melakukan simulasi penggunaan Google Spreadsheet secara langsung. Pengurus UMKM aluminium diajarkan cara membuat template sederhana yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan usaha tersebut, sehingga mereka dapat lebih mudah mengimplementasikan sistem tersebut dalam aktivitas sehari-hari.

“Saya merasa terbantu dengan bimbingan ini. Sebelumnya, saya sering mengalami kesulitan dalam mengatur stok bahan baku dan mencatat hasil produksi. Sekarang, dengan menggunakan Google Spreadsheet, semuanya jadi lebih mudah dipantau,” ungkap Sutiman, pengurus usaha aluminium di Desa Genengharjo.

Dengan adanya program kerja ini, diharapkan para pelaku UMKM aluminium di Desa Genengharjo dapat lebih profesional dalam mengelola supply chain mereka, sehingga dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya operasional, dan memperkuat daya saing produk di pasar. Program bimbingan ini juga menjadi bagian dari upaya mahasiswa KKN UNDIP untuk mendukung pemberdayaan ekonomi lokal melalui pemanfaatan teknologi digital.

 

Penulis: Saskia Prativi, (Manajemen-Fakultas Ekonomika dan Bisnis)

Melangkah Bersama Karang Taruna: KKN TIM II UNDIP Dorong Jiwa Wirausaha Muda di Desa Pentur

Melangkah Bersama Karang Taruna: KKN TIM II UNDIP Dorong Jiwa Wirausaha Muda di Desa Pentur

Boyolali, 24 Juli 2024 – Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan kegiatan pemberdayaan Karang Taruna di Desa Pentur dengan fokus pada peningkatan jiwa kewirausahaan di kalangan pemuda. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKN yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan sejak usia muda, sekaligus memberdayakan potensi lokal melalui kreativitas.

Workshop yang dilaksanakan ini mengusung tema “Pembuatan Kerajinan dari Manik-Manik dan Pengemasannya.” Para peserta yang merupakan anggota Karang Taruna Desa Pentur diberikan pelatihan intensif mengenai cara membuat berbagai macam kerajinan berbahan dasar manik-manik. Tidak hanya belajar teknik pembuatan, tetapi juga cara mengemas produk agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di pasaran.

Dalam workshop ini, mahasiswa KKN bertindak sebagai fasilitator dan mentor, memberikan pengetahuan dasar serta keterampilan teknis yang dibutuhkan. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta yang terlihat antusias mengikuti setiap sesi yang diberikan. Mereka tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga termotivasi untuk mengembangkan potensi bisnis yang berbasis pada sumber daya lokal.

Pelaksanaan workshop ini merupakan upaya strategis untuk mendorong Karang Taruna sebagai motor penggerak perekonomian di Desa Pentur. Diharapkan, melalui kegiatan ini, para pemuda dapat memulai langkah kecil dalam dunia usaha dengan memanfaatkan keterampilan yang telah dipelajari. 

Lebih lanjut, kegiatan ini diharapkan tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi juga berlanjut pada pendampingan dan pengembangan usaha secara berkelanjutan. Dengan demikian, Diharapkan Desa Pentur dapat menciptakan wirausahawan-wirausahawan muda yang mampu berkontribusi positif bagi kemajuan desa.

Kegiatan ini merupakan bukti nyata bahwa KKN TIM II UNDIP berkomitmen untuk tidak hanya memberikan pendidikan akademik, tetapi juga mendorong pemberdayaan masyarakat khususnya Karang Taruna melalui kegiatan-kegiatan yang aplikatif dan berkelanjutan. Semoga kegiatan ini menjadi awal dari lahirnya para wirausahawan muda yang kreatif dan inovatif di Desa Pentur.

Menggali Potensi Lokal: Mahasiswa KKN Undip Desa Wiro Memberikan Edukasi dan Pendampingan Pendaftaran Usaha Melalui E-Commerce

Menggali Potensi Lokal: Mahasiswa KKN Undip Desa Wiro Memberikan Edukasi dan Pendampingan Pendaftaran Usaha Melalui E-Commerce

Klaten, 25 Juli 2024 – Dalam upaya memberdayakan potensi lokal dan meningkatkan perekonomian masyarakat, Suharti Radivani mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) jurusan Manajemen berhasil melaksanakan kegiatan mengedukasikan dan pendampingan pendaftaran usaha dengan digital marketing melalui E-Commerce Shopee bagi pemilik UMKM jenang ayu dan daster di Desa Wiro. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada pelaku UMKM tentang cara memanfaatkan platform e-commerce, seperti Shopee untuk mengembangkan bisnis mereka secara digital, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan penjualan maupun pendapatan.

Keterbatasan akses pasar menjadi tantangan utama bagi para pelaku usaha lokal untuk mengembangkan bisnis mereka. Menyadari hal ini, Suharti Radivani mahasiswa KKN Undip hadir untuk memberikan solusi melalui edukasi dan pendampingan yang terstruktur. Saya melihat bahwa pemanfaatan platform e-commerce adalah langkah yang tepat untuk mengatasi keterbatasan ini. Shopee merupakan salah satu marketplace terbesar di Indonesia, dipilih sebagai platform utama untuk membantu UMKM Desa Wiro memperluas jangkauan pasar mereka, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan edukasi dan pendampingan langsung atau praktek pendaftaran usaha melalui e-commerce. Selama pelaksanaan kegiatan, mahasiswa KKN Undip memberikan edukasi tentang pentingnya digitalisasi usaha di era modern ini. Edukasi ini juga dilengkapi dengan sesi praktek langsung, di mana mahasiswa KKN Undip membantu para pelaku UMKM untuk membuat akun toko di Shopee, mengunggah foto produk, dan membuat deskripsi produk yang menarik, strategi pemasaran digital yang efektif, menggunakan fitur-fitur promosi yang tersedia di platform tersebut.

Selanjutnya, mahasiswa KKN Undip juga memberikan pelatihan praktis tentang cara mendaftar dan membuka toko di platform e-commerce seperti Shopee. Mereka diajari langkah-langkah mulai dari pendaftaran akun, pengunggahan produk, penentuan harga, hingga strategi promosi digital yang efektif.

Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Desa Wiro, terutama para pelaku UMKM. Mereka merasa terbantu dengan adanya pendampingan langsung dalam memasarkan produk mereka secara online. Para pelaku umkm kini lebih percaya diri dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan usaha mereka.

Kegiatan ini juga mencerminkan sinergi antara dunia akademik dan masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi di era digital, serta memperkuat komitmen Undip dalam berkontribusi pada pembangunan daerah melalui program KKN. Melalui program ini, diharapkan masyarakat Desa Wiro dapat lebih memahami pentingnya digitalisasi dalam bisnis dan mampu memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh e-commerce. Dengan demikian, produk-produk lokal dari Desa Wiro dapat dikenal lebih luas, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Transformasi Digital di Desa Kundisari: Program KKN Undip Siap Meningkatkan Jangkauan dan Penjualan Usaha Gerabah

Transformasi Digital di Desa Kundisari: Program KKN Undip Siap Meningkatkan Jangkauan dan Penjualan Usaha Gerabah

Kundisari, 3 Agustus 2024Dalam era perkembangan teknologi yang semakin pesat, usaha yang sebelumnya mengandalkan penjualan langsung dan pasar lokal kini mulai beralih ke strategi pemasaran digital. Kerajinan gerabah, yang menjadi salah satu potensi dan identitas khas Desa Kundisari, semakin menyadari pentingnya memanfaatkan digital marketing untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan. Untuk itu, Grace Agatha Panjaitan, mahasiswa Tim II KKN Undip Tahun 2024, mengambil inisiatif untuk mengoptimalkan digital marketing pada usaha kerajinan gerabah di Desa Kundisari. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan konsep digital marketing kepada sejumlah pengrajin gerabah di desa tersebut.

Dalam pelaksanaan program tersebut, Grace memainkan peran kunci dalam membantu para pengrajin memahami dan memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan usaha mereka. Ia menekankan bagaimana platform digital dapat membuka peluang baru bagi para perajin gerabah untuk menjangkau konsumen yang lebih luas, tidak hanya di sekitar desa tetapi juga di kota-kota besar bahkan hingga ke pasar internasional.

Setelah memberikan pemahaman dasar tentang digital marketing, Grace melanjutkan dengan membimbing para pengrajin gerabah dalam proses pembuatan akun di platform Instagram. Dengan memanfaatkan media sosial ini, para pengrajin dapat mempromosikan produk mereka secara efektif dan terhubung langsung dengan calon pelanggan. Selain itu, Grace juga membantu mereka menandai lokasi usaha di Gmaps, yang memungkinkan pelanggan menemukan lokasi fisik usaha mereka dengan mudah melalui layanan peta digital. Tidak hanya itu, Grace menyediakan dukungan tambahan dengan membuatkan website khusus yang berisi informasi mendetail tentang bisnis gerabah tersebut, termasuk katalog produk, deskripsi, dan informasi kontak. Website ini berfungsi sebagai etalase online yang mempermudah aksesibilitas dan meningkatkan profesionalisme usaha gerabah di Desa Kundisari.

Program ini disambut dengan antusias oleh para perajin gerabah yang sebagian besar belum familiar dengan teknologi digital. “Program Grace sangat berguna, karena telah menyediakan pengetahuan dan keterampilan penting dalam digital marketing, yang sangat mendukung upaya kami dalam mempromosikan dan mengembangkan usaha gerabah di desa kami,” kata Pak Den, salah satu pemilik usaha gerabah dari Desa Kundisari. Selain itu, Mba Pik, pemilik usaha gerabah yang telah berdiri selama 10 tahun, menyatakan, “Program Grace memberikan manfaat bagi saya yang belum mengenal sama sekali dunia digital. Dengan menyediakan pengetahuan dan keterampilan dalam digital marketing, saya sangat terbantu dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan usaha gerabah ini.”

Melalui pelatihan dan bimbingan yang diberikan, para perajin mendapatkan pengetahuan baru mengenai pemasaran digital serta pengoptimalannya. Program ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif dalam jangka pendek, tetapi juga membawa perubahan jangka panjang yang berkelanjutan bagi perekonomian desa.

Keluarga Hemat, Pinjol Lewat : Upaya Preventif Terhadap Pinjaman Online melaluiManajemen Keuangan Keluarga

Keluarga Hemat, Pinjol Lewat : Upaya Preventif Terhadap Pinjaman Online melaluiManajemen Keuangan Keluarga

Kundisari, 1 Agustus 2024 – Pinjaman online (pinjol) telah menjadi salah satu solusi finansial yang populer di masyarakat, tetapi di balik kemudahannya, terdapat risiko besar yang dapat mengancam kestabilan keuangan keluarga. Mengingat pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak, Grace Agatha Panjaitan, mahasiswa KKN Tim II Undip Tahun 2024, meluncurkan program “Keluarga Hemat, Pinjol Lewat” sebagai langkah preventif dalam mengatasi dampak negatif pinjaman online melalui pengelolaan keuangan keluarga yang efektif.

Tujuan dari kegiatan ini yakni untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang risiko pinjaman online serta memberikan solusi konkret melalui manajemen keuangan yang lebih baik. Dengan adanya program ini, diharapkan keluarga dapat menghindari jebakan pinjaman online dan mengelola keuangan mereka dengan lebih bijaksana. Selain pelatihan manajemen keuangan, program ini juga memberikan edukasi mendalam tentang pinjaman online. Informasi yang disampaikan mencakup cara kerja pinjaman online, risiko yang terkait, serta strategi untuk menghindari dan mengatasi masalah pinjaman online. Di samping itu, Grace juga memperkenalkan beberapa aplikasi manajemen keuangan digital yang dapat digunakan dengan praktis di smartphone, salah satunya adalah aplikasi Money+.

Kegiatan ini disambut antusias dan diapresiasi oleh para audiens yakni para ibu rumah tangga di desa Kundisari. “Sebagai ibu rumah tangga, saya sering merasa kesulitan dalam mengatur keuangan keluarga. Program ini memberikan saya alat dan pengetahuan yang saya butuhkan untuk membuat perencanaan keuangan yang lebih baik dan menghindari pinjaman online.”Ungkap Ibu Sariati.

Melalui program ini diharapkan masyarakat dapat lebih waspada terhadap risiko pinjaman online dan lebih memahami pentingnya pengelolaan keuangan yang baik. Grace Agatha Panjaitan berharap, dengan peningkatan pemahaman dan keterampilan dalam manajemen keuangan, keluarga dapat menghindari masalah finansial dan membangun masa depan yang lebih stabil dan aman secara finansial.