oleh manajemenfeb | Agu 16, 2024 | Berita, Riset Pengabdian
Plesan, 10 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) bernama Michael Davin Andhika Putra (Davin) dari Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, mengadakan pelatihan bagi pelaku UMKM dan Karang Taruna Desa Plesan. Pelatihan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemasaran digital melalui kanal pilihan seperti QRIS, Google My Business, hingga WhatsApp Business. Dalam upaya memperkenalkan berbagai platform digital seperti QRIS, Instagram, WhatsApp Business, dan Google My Business kepada para pelaku usaha UMKM, pelatihan ini dilaksanakan di Rumah Bapak Pardi, Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, dengan sasaran utama pelaku UMKM/MicroBusiness Desa Plesan dengan peserta 25 orang pada hari Sabtu (27/07/2024).
Salah satu aspek yang menjadi fokus utama adalah penggunaan QRIS, sebuah sistem pembayaran digital yang mempermudah transaksi bagi pelaku usaha dan konsumen. Selain itu, peserta juga diajarkan cara membuat konten menarik di Instagram yang dapat menarik perhatian calon pembeli, serta mencakup cara mendaftarkan usaha di Google My Business agar lebih mudah ditemukan di mesin pencari.
Mas Santoso, Ketua Karang Taruna Desa Plesan, sangat mengapresiasi program kerja ini. Menurutnya, panduan dalam mengelola branding dari usaha sangatlah diharapkan dapat membantu pelaku UMKM lokal untuk lebih siap bersaing di era digital. “Dengan pelatihan ini, kami berharap para pemuda dan pelaku usaha di desa kami dapat mengembangkan usahanya lebih jauh, tidak hanya terbatas di lingkup lokal, tetapi juga menjangkau pasar yang lebih luas melalui media digital,” ujarnya.
Pelatihan dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis Leaflet “Panduan Pemasaran digital bagi UMKM” kepada Mas Santoso selaku Ketua Karang taruna Desa Plesan pada Sabtu (27/07/2024).

Program @DigiDesa ini diharapkan menjadi awal dari transformasi digital bagi UMKM di Desa Plesan, serta menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengembangkan potensi lokal melalui teknologi digital. Upaya ini merupakan bagian dari kontribusi mahasiswa KKN Undip dalam membantu mengembangkan potensi desa-desa di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi dan media sosial.
oleh manajemenfeb | Agu 14, 2024 | Berita, Riset Pengabdian
Karanganyar, 20 Juli 2024 – Desa Munggur, yang terkenal dengan keberagaman UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), telah menjadi salah satu target utama program KKN (Kuliah Kerja Nyata) tahun ini. Di tengah tantangan globalisasi dan digitalisasi, saya Alif Pasya Mudzaki dari Universitas Diponegoro telah berinisiatif untuk mengintegrasikan teknologi dalam mendukung keberlangsungan usaha kecil di desa ini. Salah satu upaya yang paling menonjol adalah penggunaan fitur katalog pada WhatsApp Business.
Dalam era digital, WhatsApp telah menjadi aplikasi perpesanan yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Kehadirannya yang masif dan mudah diakses membuat WhatsApp menjadi alat yang efektif untuk berkomunikasi dan memasarkan produk. Fitur katalog di WhatsApp Business memungkinkan pelaku UMKM menampilkan produk mereka secara terstruktur dan profesional, memudahkan pelanggan untuk melihat dan memilih produk tanpa harus datang langsung ke lokasi usaha. Kami yang bertugas di Desa Munggur fokus pada pelatihan dan pendampingan pelaku UMKM dalam memaksimalkan fitur ini. Mereka mengajarkan bagaimana cara membuat dan mengelola katalog, menambahkan deskripsi produk yang menarik, serta cara membagikan katalog tersebut ke calon pelanggan. Para mahasiswa juga membantu pelaku UMKM untuk membuat konten visual yang menarik sehingga produk yang ditampilkan di katalog dapat lebih menggugah minat konsumen.
Setelah beberapa minggu penerapan, hasilnya sangat positif. Banyak UMKM di Desa Munggu yang melaporkan peningkatan penjualan setelah mulai menggunakan katalog WhatsApp Business. Selain itu, penggunaan katalog ini juga membuat proses transaksi menjadi lebih efisien karena pelanggan bisa langsung melihat detail produk yang ditawarkan dan menghubungi penjual untuk melakukan pembelian. Salah satu pelaku UMKM, Ibu Rini yang memiliki usaha kerajinan tangan, mengungkapkan bahwa penggunaan katalog ini sangat membantunya dalam menjangkau pelanggan dari luar desa. “Sebelumnya, saya hanya mengandalkan penjualan dari mulut ke mulut. Sekarang, dengan adanya katalog di WhatsApp, produk saya bisa dilihat banyak orang tanpa harus repot-repot datang ke sini,” katanya dengan antusias.
Namun, tidak semua berjalan mulus. Beberapa pelaku UMKM di Desa Munggu masih merasa kesulitan dalam menggunakan teknologi ini. Beberapa di antaranya kesulitan dalam mengoperasikan ponsel pintar atau kurang memahami pentingnya penggunaan gambar dan deskripsi yang menarik. Untuk mengatasi hal ini, para mahasiswa KKN memberikan sesi pelatihan tambahan dan pendampingan individu bagi pelaku UMKM yang memerlukan bantuan lebih lanjut.
Secara keseluruhan, program KKN kami di Desa Munggur ini telah memberikan dampak nyata bagi pengembangan UMKM setempat. Penggunaan katalog di WhatsApp Business bukan hanya memudahkan para pelaku usaha dalam memasarkan produk mereka, tetapi juga membuka peluang lebih luas untuk berkembang di era digital. Diharapkan, setelah program KKN berakhir, para pelaku UMKM di Desa Munggu dapat terus mengoptimalkan penggunaan teknologi ini untuk mendukung keberlangsungan dan pertumbuhan usaha mereka.
oleh manajemenfeb | Agu 14, 2024 | Berita, Riset Pengabdian
Wonogiri, 2 Agustus 2024 — Tim II KKN Universitas Diponegoro menggelar sesi spesial di Pondok Pesantren Al Fatah, Dusun Jurug, Desa Pokoh Kidul, Wonogiri, dengan misi penting: menjadikan para santri sebagai motor penggerak ekonomi pesantren. Acara ini dirancang untuk membekali santri dengan keterampilan pemasaran yang akan mengubah potensi mereka menjadi kekuatan ekonomi nyata.
Pondok Pesantren Al Fatah Wonogiri dikenal memiliki potensi besar dalam mengembangkan produk-produk unggulan berupa perkebunan cabai dan basreng. Namun, tantangan utama yang mereka hadapi adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan praktis dalam pemasaran. Santri masih perlu didorong untuk menguasai strategi pemasaran modern, sementara akses mereka terhadap teknologi dan informasi terkini masih terbatas. Untuk menjawab tantangan ini, Tim II KKN Universitas Diponegoro menghadirkan sebuah program inovatif yang menyasar langsung kebutuhan tersebut.
Acara ini diikuti oleh 115 santri dan berlangsung dari pukul 07.00 hingga 12.00. Dalam sesi tersebut, santri diperkenalkan pada rahasia sukses pemasaran modern, mulai dari evolusi pemasaran (Marketing 1.0 hingga 5.0), hingga pentingnya strategi Marketing 360 dan penggunaan media sosial sebagai senjata utama dalam mempromosikan produk. Tidak hanya teori, santri juga diajak untuk langsung terjun dalam praktik, seperti membuat konten pemasaran yang mampu menarik perhatian, memahami algoritma platform sosial, dan meningkatkan interaksi dengan audiens di Instagram serta TikTok.

Hasilnya, para santri kini lebih percaya diri untuk memasarkan produk-produk pesantren dengan cara yang lebih canggih dan efektif. Diharapkan, dengan keterampilan baru ini, Pondok Pesantren Al Fatah Wonogiri dapat memanfaatkan potensinya secara maksimal dan menjadi contoh sukses dalam menggerakkan ekonomi berbasis komunitas.
Antusiasme santri dan pengurus pesantren terhadap acara ini sangat tinggi. Mereka mengaku bahwa materi yang disampaikan sangat relevan dengan kebutuhan mereka saat ini. Dengan acara ini, Pondok Pesantren Al Fatah Wonogiri semakin optimis untuk meraih sukses dalam berbagai usaha yang mereka jalankan, menjadikan santri tidak hanya sebagai penerus tradisi keagamaan, tetapi juga sebagai inovator ekonomi yang berdaya saing tinggi.
oleh manajemenfeb | Agu 13, 2024 | Berita, Riset Pengabdian
Karanganyar, 19 Juli 2024 – Desa Munggur, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar yang dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi ekonomi lokal yang cukup besar. Dengan jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mencapai sekitar 40 unit, desa ini menjadi pusat kegiatan ekonomi yang signifikan di wilayahnya. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan akan transaksi yang lebih efisien, muncul kebutuhan untuk mengadopsi sistem pembayaran digital yang lebih modern dan praktis.
Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam transaksi keuangan, saya Alif Pasya Mudzaki dari program studi Manajemen yang telah melakukan sosialisasi dan mengusahakan pengimplementasi an Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) bagi para pelaku UMKM. QRIS merupakan sistem pembayaran digital yang disediakan oleh Bank Indonesia dan bertujuan untuk memudahkan transaksi tanpa uang tunai melalui satu kode QR yang dapat digunakan oleh berbagai platform pembayaran.
Selama pelaksanaan KKN, kami melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada para pelaku UMKM di Desa Munggur. Mereka mengajarkan cara penggunaan QRIS, mulai dari pendaftaran hingga penerapan dalam transaksi sehari-hari. Pelatihan ini berlangsung selama dua minggu dengan metode langsung di lapangan. Para pelaku UMKM diajak untuk mengaplikasikan QRIS pada kegiatan penjualan mereka, baik di toko fisik maupun saat berjualan di pasar. Tim KKN juga membantu UMKM dalam proses pendaftaran dan integrasi sistem QRIS dengan perangkat yang sudah dimiliki oleh para pedagang.
Penerapan QRIS di Desa Munggur menunjukkan hasil yang positif. Sebanyak 35 dari 40 UMKM berhasil mengadopsi sistem QRIS dalam transaksi mereka. Para pelaku UMKM mengaku bahwa penggunaan QRIS sangat membantu dalam mempercepat proses transaksi dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Selain itu, penggunaan QRIS juga mengurangi risiko kehilangan uang tunai dan memberikan kemudahan dalam pencatatan keuangan.
Salah satu pemilik warung makan di Desa Munggur, Ibu Siti, mengatakan bahwa dengan adanya QRIS, pelanggan lebih sering melakukan pembayaran secara digital, terutama pelanggan muda yang sudah terbiasa dengan teknologi. “Saya merasa terbantu sekali, tidak perlu repot memberikan kembalian. Semua transaksi langsung tercatat di aplikasi,” ujar Ibu Siti.
Namun, tidak semua pelaku UMKM langsung merasa nyaman dengan teknologi ini. Beberapa di antaranya masih merasa kesulitan dalam memahami cara kerja QRIS, terutama bagi mereka yang belum terbiasa dengan penggunaan smartphone. Tim KKN terus memberikan pendampingan intensif agar semua pelaku UMKM dapat merasakan manfaat dari sistem ini.
Secara keseluruhan, program KKN dalam penerapan QRIS di Desa Munggur berhasil membawa perubahan yang signifikan bagi para pelaku UMKM. Meskipun masih ada beberapa tantangan, manfaat dari penggunaan QRIS di desa ini jelas terlihat. kami berharap bahwa langkah ini akan menjadi awal dari transformasi digital yang lebih luas di kalangan UMKM di daerah pedesaan lainnya.

oleh manajemenfeb | Agu 10, 2024 | Berita, Riset Pengabdian
Jagan, 22 Juli 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) bernama Maria Fransiska Br Simbolon (Siska) dari program studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis mengadakan pelatihan kepada perangkat Desa Jagan dalam rangka optimalisasi konten kreatif di media sosial Instagram sebagai upaya branding dan promosi desa. Pelatihan ini dilaksanakan di Balai Desa Jagan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo dengan sasaran utama Pak Teguh Prasetyo sebagai pengelola akun Instagram @pemdes_jagan pada hari Senin (22/07/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perangkat desa dalam mengelola media sosial, sehingga dapat memaksimalkan potensi promosi dan branding Desa Jagan melalui platform Instagram.
Dalam pelatihan tersebut, mahasiswa KKN memberikan panduan mengenai pentingnya sosial media Instagram hingga langkah-langkah dalam branding yang meliputi penelitian dan pengamatan, pembuatan konten yang menarik, promosi dan kolaborasi, serta monitoring dan evaluasi. Siska juga mengajarkan penggunaan fitur-fitur Instagram, penggunaan Canva sebagai tools desain, hingga memberikan tips untuk meningkatkan interaksi dengan audiens.
Pak Teguh Prasetyo sangat mengapresiasi program kerja ini. Menurutnya, panduan dalam mengelola media sosial sangat dibutuhkan untuk membranding Desa Jagan, khususnya karena saat ini Desa Jagan belum mempunyai buku panduan terkait social media management. “Terima kasih Mbak Siska yang telah melaksanakan pelatihan ini. Panduan ini sangat bermanfaat bagi kami untuk mengelola Instagram @pemdes_jagan. Saya juga sangat senang karena program kerja ini dilakukan diawal penerjunan KKN, sehingga nanti masih ada waktu semisal saya mau bertanya langsung,” ujar Pak Prasetyo.
Pelatihan dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis booklet “Panduan Branding Media Sosial Instagram Desa Jagan” kepada Mariyo selaku Kepala Desa Jagan pada Rabu (24/07/2024).

Siska selaku mahasiswa KKN Undip berharap, melalui pelatihan ini, Desa Jagan dapat semakin dikenal dan menarik minat wisatawan serta investor. Siska juga siap mendampingi perangkat desa jika ada kendala atau pertanyaan lebih lanjut terkait pengelolaan media sosial selama masa KKN berlangsung.
Dengan adanya program pelatihan ini, diharapkan Desa Jagan dapat semakin berkembang dan dikenal luas melalui platform digital, khususnya Instagram. Upaya ini merupakan bagian dari kontribusi mahasiswa KKN Undip dalam membantu mengembangkan potensi desa-desa di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi dan media sosial.
oleh manajemenfeb | Agu 7, 2023 | Berita, Riset Pengabdian
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II 2023 Universitas Diponegoro melaksanakan Kegiatan Edukasi Pentingnya Menabung Sejak Usia Dini dan Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Sebagai Celengan.
Edukasi ini dilaksanakan pada Selasa, 25 Juli 2023 dari pukul 08.00 sampai 10.30 WIB bertempat di SD Kristen Purbo. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja KKN monodisiplin Putri Giani Nabila Salwa Mahasiswi dari Jurusan Manajemen.
Kegiatan ini diawali dengan memberikan pemaparan materi mengenai pengertian menabung, cara menabung, manfaat menabung, sumber uang untuk menabung.

“Kegiatan ini mampu memberikan motivasi kepada anak – anak untuk menabung dengan menyisihkan uang saku yang diberikan orang tuanya untuk ditabung. Serta, melalui Edukasi ini dapat menumbuhkan karakter yang mandiri, disiplin, sabar, bertanggung jawab, dapat menghargai uang, dan mampu mengelola uang”.
Selain itu, Adik-adik kelas 5, SD Kristen Purbo sangat antusias mengikuti setiap kegiatan yang dimulai dengan penjelasan tentang pentingnya menabung dilanjutkan dengan lomba membuat celengan dari limbah botol plastik.
“Kegiatan edukasi ini semoga nantinya dapat menumbuhkan semangat menabung bagi anak-anak dan dapat memberikan pemahaman kepada anak-anak SD Kristen Purbo bahwa menabung sejak dini sangat bermanfaat bagi masa depan dan melatih menabung bagi anak-anak akan memberikan dampak positif untuk kehidupan dimasa depan”. ucap salah satu guru SD tersebut.
Tim II KKN Universitas Diponegoro 2023
Desa Jolotigo, Kecamatan Talun.