Klaten, 27 Juli 2024 – Dusun Jiwowetan diwarnai dengan semangat edukasi finansial melalui kegiatan sosialisasi yang diinisiasi oleh Sri Lestari, mahasiswi jurusan Manajemen dari Universitas Diponegoro (Undip). Sosialisasi ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II 2023/2024 yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui edukasi tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak. Kegiatan ini diberi tajuk “Cegah Pinjol dengan Menabung” dan dilaksanakan bersama kelompok RISMAB (Remaja Islam Al-Barokah).

Sri Lestari melihat bahwa fenomena pinjaman online (pinjol) ilegal telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang memiliki pemahaman tentang literasi keuangan. Maraknya tawaran pinjol dengan prosedur yang mudah dan cepat sering kali menjerat masyarakat dalam lingkaran utang dengan bunga yang tinggi. Oleh karena itu, sosialisasi ini difokuskan pada pencegahan jeratan pinjol melalui pendekatan yang sederhana namun efektif, yaitu menabung.

Dalam paparannya, Sri Lestari menjelaskan bahwa kebiasaan menabung merupakan salah satu cara paling aman untuk mempersiapkan diri menghadapi kebutuhan mendesak tanpa harus terpaksa meminjam uang dari pinjol ilegal. “Menabung memang tidak selalu mudah, terutama bagi remaja yang memiliki banyak kebutuhan. Namun, dengan disiplin menabung meski dalam jumlah kecil, kita dapat membangun ketahanan finansial untuk masa depan,” jelasnya.

Acara ini dihadiri oleh puluhan anggota RISMAB yang merupakan remaja setempat. Dengan pendekatan yang interaktif, Sri Lestari berhasil menarik perhatian para peserta melalui diskusi yang menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Para peserta juga diajak untuk lebih memahami bahaya pinjaman online ilegal, termasuk risiko tersembunyi seperti bunga yang mencekik, denda keterlambatan yang besar, serta potensi penyalahgunaan data pribadi.

Dalam sesi tanya jawab, beberapa peserta mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang bagaimana cara memulai menabung di tengah keterbatasan ekonomi. Menanggapi hal ini, Sri menekankan bahwa menabung tidak selalu berarti harus menyisihkan jumlah yang besar. “Mulailah dengan jumlah yang kecil dan lakukan secara konsisten. Yang terpenting adalah membangun kebiasaan dan mentalitas menabung,” tambahnya.

Di samping itu, Sri juga memberikan tips praktis untuk menabung, seperti memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan, membuat anggaran keuangan sederhana, dan memanfaatkan celengan atau rekening tabungan khusus untuk menyimpan uang secara aman.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga menanamkan kesadaran di kalangan remaja tentang pentingnya mengelola keuangan pribadi dengan bijak. Para peserta tampak antusias dan bersemangat untuk mulai mempraktikkan kebiasaan menabung dalam kehidupan sehari-hari mereka. “Saya merasa lebih paham tentang bagaimana mengatur uang dengan baik dan pentingnya menabung. Saya akan coba untuk disiplin menabung dari sekarang,” ujar salah satu peserta yang aktif dalam diskusi.

Selain para peserta, tokoh masyarakat setempat juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Mereka berharap agar edukasi finansial seperti ini dapat terus dilanjutkan dan diperluas jangkauannya, sehingga masyarakat Dusun Jiwowetan, khususnya kalangan remaja, bisa lebih terlindungi dari bahaya pinjol ilegal. Dengan demikian, mereka dapat meraih masa depan yang lebih cerah dan stabil dari segi finansial.

Dengan berakhirnya sosialisasi ini, Sri Lestari berharap bahwa apa yang telah disampaikan dapat menjadi bekal berharga bagi generasi muda di Dusun Jiwowetan. Menabung bukan sekadar menyimpan uang, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk membangun masa depan yang lebih aman dan terhindar dari risiko jeratan utang yang tidak terkendali. Edukasi finansial yang berkelanjutan diyakini akan mampu menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan bijaksana dalam mengelola keuangan mereka.