oleh manajemenfeb | Feb 28, 2025 | Berita
Segenap civitas akademika Universitas Diponegoro mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1445 H bagi seluruh mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, serta seluruh pihak yang menjalankan. Semoga bulan suci ini membawa keberkahan, kedamaian, serta limpahan rahmat dan ampunan bagi kita semua.
Bulan Ramadhan merupakan momen istimewa yang penuh dengan makna dan refleksi. Selain sebagai waktu untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, Ramadhan juga menjadi kesempatan bagi kita untuk mempererat silaturahmi, menumbuhkan rasa kepedulian, serta memperkuat nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam suasana akademik, penting bagi kita semua untuk tetap menjaga keseimbangan antara kewajiban akademik dan spiritual, sehingga produktivitas tetap terjaga tanpa mengurangi kekhusyukan dalam menjalankan ibadah.
Seiring dengan datangnya bulan yang penuh berkah ini, serta dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro menetapkan beberapa kebijakan akademik yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi seluruh civitas akademika dalam menjalankan aktivitas akademik selama bulan Ramadhan. Oleh karena itu, kami sampaikan beberapa ketentuan penting terkait perkuliahan dan libur Idul Fitri sebagai berikut:
1078 Pemberitahuan perkuliahan terkait libur Idul Fitri
Kami berharap seluruh mahasiswa dan tenaga pendidik dapat memahami serta menyesuaikan diri dengan kebijakan yang telah ditetapkan, agar proses pembelajaran tetap berlangsung secara optimal tanpa mengurangi nilai-nilai ibadah yang dijalankan selama bulan suci ini. Fakultas juga mengimbau agar seluruh civitas akademika tetap menjaga semangat belajar, disiplin dalam menjalankan tanggung jawab akademik, serta senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan kebersamaan.
Semoga Ramadhan tahun ini menjadi bulan yang penuh makna bagi kita semua, membawa keberkahan dalam setiap langkah yang kita tempuh, serta menjadi ajang untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga seluruh amal ibadah kita diterima, dan kita semua diberikan kesehatan serta kekuatan dalam menjalankan setiap aktivitas selama bulan suci ini.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis,
Universitas Diponegoro.
oleh manajemenfeb | Feb 17, 2025 | Berita

Badung, Bali – Kabar menggembirakan datang dari Universitas Diponegoro. Zaidan Zoubairio Zain Muhammad, mahasiswa Program Studi Manajemen angkatan 2024, berhasil meraih Juara 1 dalam kategori Kyorugi Senior Under 87 Kg Putra pada ajang Taekwondo Kasal Cup 2 International Open 2025. Kejuaraan ini berlangsung dari 14 hingga 16 Februari 2025 di Purna Krida, Badung, Bali.
Kompetisi ini diikuti oleh lebih dari 2.000 peserta, terdiri dari atlet-atlet internasional, nasional, serta perwakilan TNI-Polri dan Pengurus Besar Taekwondo Indonesia. Kejuaraan ini merupakan lanjutan dari Kejuaraan Nasional Taekwondo Cup yang diadakan di Jakarta pada Oktober 2023 lalu.
Dalam sambutannya, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) menekankan bahwa ajang ini bukan hanya sekedar kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk dukungan TNI AL terhadap kemajuan olahraga nasional serta pengembangan prestasi atlet Indonesia di tingkat internasional. “Kejuaraan ini merupakan bagian dari implementasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), yang menjadi salah satu prioritas program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” ujarnya. Kasal juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dan berharap kompetisi ini dapat lebih menginspirasi generasi muda untuk aktif dalam olahraga bela diri. “Prestasi hari ini hanyalah awal dari perjalanan menuju pencapaian yang lebih besar,” tambahnya.
Melalui latihan yang penuh dedikasi dan semangat juang, Zaidan berhasil menunjukkan kemampuan terbaiknya di ajang tersebut. Dengan strategi matang dan konsistensi, ia berhasil meraih kemenangan dan mengangkat trofi juara. Keberhasilannya membuktikan bahwa mahasiswa Universitas Diponegoro memiliki potensi besar untuk bersaing di level internasional.
Prestasi luar biasa Zaidan ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi mahasiswa Universitas Diponegoro lainnya, untuk terus mengembangkan potensi dan mengharumkan nama almamater, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Selamat kepada Zaidan Zoubairio Zain Muhammad! Semoga pencapaian ini menjadi pemacu semangat bagi mahasiswa lainnya untuk terus berjuang dan meraih prestasi.
oleh manajemenfeb | Feb 12, 2025 | Berita

Strengthening a Noble and Valuable World-Class Faculty through Synergy and Accelerated Growth
oleh manajemenfeb | Des 21, 2024 | Berita
Tahun 2024 adalah tahun yang menandai realitas baru bagi keamanan siber di Indonesia. Serangan ransomware jenis perangkat lunak berbahaya yang mengenkripsi data dan meminta tebusan untuk memulihkan akses meningkat secara signifikan, dengan 32.803 insiden tercatat dalam enam bulan pertama saja. Menurut laporan Kaspersky, angka ini menjadikan Indonesia negara dengan jumlah serangan ransomware tertinggi di Asia Tenggara. Di tengah derasnya arus digitalisasi, fenomena ini bukan hanya ancaman teknis, tetapi juga cermin dari kesiapan kita menghadapi dunia yang semakin terhubung secara digital.
Salah satu serangan paling mengguncang adalah yang menargetkan Pusat Data Nasional (PDN) pada Juni 2024. Serangan oleh ransomware Brain Cipher, varian dari Lockbit 3.0, menyebabkan gangguan besar pada layanan pemerintah, termasuk imigrasi di bandara. Tebusan sebesar 8 juta dolar AS diminta oleh penyerang, namun pemerintah menolak membayar. Dampaknya tidak hanya melumpuhkan layanan, tetapi juga menimbulkan kerugian finansial yang signifikan. Insiden ini menjadi pengingat keras akan risiko yang dihadapi oleh infrastruktur digital negara.
Ransomware adalah wujud nyata dari dinamika siber global yang terus berkembang. Di satu sisi, kemajuan teknologi membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Namun, di sisi lain, teknologi juga menjadi medan baru bagi kejahatan. Para peretas yang menciptakan ransomware tidak lagi sekadar pelaku individu. Mereka adalah bagian dari jaringan kriminal internasional yang terorganisir, memanfaatkan kerentanan sistem dan lemahnya budaya keamanan digital untuk meraup keuntungan besar.
Sektor perbankan Indonesia adalah salah satu target utama. Baru saja terjadi di Bulan Desember 2024 sebuah kasus besar melibatkan sebuah bank nasional yang menjadi korban serangan oleh kelompok peretas Bashe. Data sensitif, termasuk informasi nasabah dan dokumen internal, diduga dienkripsi dengan permintaan tebusan dalam bentuk mata uang kripto. Meski pihak bank membantah dampak serius dari serangan tersebut, investigasi mengungkapkan potensi upaya untuk menutup-nutupi insiden guna melindungi reputasi mereka. Kejadian ini memicu perdebatan tentang transparansi dalam penanganan insiden siber, terutama di sektor strategis seperti perbankan.
Namun, apa sebenarnya yang dipertaruhkan dalam serangan ransomware? Bukan hanya uang tebusan, tetapi juga kepercayaan masyarakat. Di era di mana data adalah mata uang baru, kehilangan kepercayaan dapat lebih merugikan daripada kerugian finansial langsung. Kasus perbankan ini menjadi pelajaran penting: menutup-nutupi masalah hanya akan memperburuk situasi. Transparansi bukan hanya solusi etis, tetapi juga strategi jangka panjang untuk membangun kepercayaan dan menunjukkan kesiapan menghadapi ancaman.
Dampak ransomware melampaui sektor-sektor strategis. Dalam kasus serangan terhadap PDN, efeknya terasa di seluruh ekosistem layanan publik. Dari imigrasi hingga layanan administratif lainnya, gangguan yang terjadi mengingatkan kita pada ketergantungan yang semakin besar terhadap sistem digital. Ketika sistem ini terganggu, masyarakatlah yang paling merasakan dampaknya. Ketergantungan ini ibarat pedang bermata dua: di satu sisi memberikan efisiensi, namun di sisi lain meningkatkan risiko jika tidak disertai kesiapan infrastruktur dan keamanan yang memadai.
Di sinilah pentingnya langkah proaktif. Keamanan siber bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan yang mendesak. Pemerintah Indonesia telah mengambil sejumlah langkah strategis, termasuk audit pusat data pemerintah dan peningkatan infrastruktur keamanan. Namun, upaya ini perlu diperluas dan dipercepat. Sektor swasta, terutama perusahaan yang menyimpan data sensitif, juga harus berinvestasi lebih pada teknologi keamanan, pelatihan karyawan, dan audit sistem secara berkala. Tanpa pendekatan kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, ancaman ransomware akan terus menjadi momok.
Menghadapi ancaman ransomware, ada pepatah sederhana namun mendalam yang relevan: “Mencegah lebih baik daripada mengobati.” Prinsip ini sangat penting dalam konteks keamanan siber. Backup data secara rutin, pembaruan sistem keamanan, dan peningkatan kesadaran karyawan terhadap ancaman siber adalah langkah-langkah sederhana namun krusial. Selain itu, simulasi serangan siber dapat membantu organisasi untuk menguji kesiapan mereka dan memperbaiki kelemahan yang ada.
Namun, lebih dari sekadar langkah teknis, keamanan siber adalah tentang budaya. Di Indonesia, kesadaran akan pentingnya keamanan digital masih rendah. Banyak organisasi yang menganggap investasi pada keamanan siber sebagai biaya tambahan daripada kebutuhan pokok. Persepsi ini harus diubah. Keamanan siber harus dilihat sebagai investasi jangka panjang yang melindungi bukan hanya data, tetapi juga reputasi dan keberlanjutan bisnis.
Serangan ransomware bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita sebagai bangsa menghadapi tantangan ini. Dunia digital tidak hanya membawa risiko, tetapi juga peluang besar. Dengan membangun infrastruktur keamanan yang kokoh, meningkatkan kesadaran publik, dan memupuk budaya transparansi, Indonesia dapat menjadi teladan di kawasan Asia Tenggara dalam menghadapi ancaman siber. Sebagaimana setiap tantangan membawa peluang, serangan ransomware adalah pengingat bahwa kita harus terus belajar, beradaptasi, dan berinovasi. Dengan langkah-langkah yang tepat, ancaman ini dapat menjadi katalisator bagi transformasi digital yang lebih aman, tangguh, dan berkelanjutan. Hanya dengan kesadaran dan aksi bersama, Indonesia dapat keluar dari bayang-bayang ancaman siber dan melangkah dengan percaya diri menuju masa depan yang lebih baik.
Akhirnya, di era modern yang penuh ketergantungan pada teknologi, prinsip “failure is not an option” menjadi semakin relevan. Ransomware bukan sekadar ancaman teknologi, tetapi ancaman nyata terhadap keamanan data, operasional, dan kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, kita harus senantiasa waspada dan proaktif, melindungi sistem dengan langkah preventif, seperti backup data, pembaruan sistem, dan edukasi karyawan, agar terhindar dari dampak yang menghancurkan.
Fokkerthestorm, 20 Desember 2024
oleh manajemenfeb | Nov 15, 2024 | Akademik, Berita
Hai, Dips! Di zaman serba digital ini, teknologi sudah jadi sahabat terbaik kita, termasuk di dunia manajemen SDM! Software Human Resource Management (HRM) seperti SAP SuccessFactors, Workday, dan lainnya siap bantuin kita buat urusan rekrutmen, pelatihan, sampai evaluasi kinerja jadi lebih simpel. Contohnya nih, Google udah pakai platform berbasis data untuk cek kinerja karyawannya dan kasih pelatihan yang pas sesuai kebutuhan. Keren, kan?
Keuntungan Teknologi dalam HRD:
- Efisiensi Waktu : Kerjaan administratif yang biasanya ribet? Sekarang sudah otomatis! Sistem HRM mempercepat urusan cuti atau perhitungan gaji jadinya hemat waktu!
- Akurasi Data : Bye-bye kesalahan manual! Sistem digital bikin data karyawan jadi lebih akurat, nggak ada lagi tuh typo atau hitungan meleset!
- Analisis Mendalam : Dengan data, kita bisa bikin keputusan yang lebih strategis, misalnya buat penempatan karyawan yang sesuai sama kebutuhan tim.
Pengembangan Keterampilan dengan Program Learning & Development (L&D)
Manajemen SDM itu bukan sekadar teori, Dips, tapi aksi nyata buat nge-boost skill karyawan! Contohnya, IBM punya cara keren buat ini. Mereka punya platform pelatihan digital yang namanya Your Learning. Di sini, karyawan bisa akses modul-modul pelatihan yang sesuai banget sama kebutuhan dan tujuan karier mereka. Jadi, mereka bisa terus upgrade skill dengan cara yang fleksibel dan pas banget buat perkembangan karir masing-masing. Mantap, kan?
Strategi L&D yang Efektif:
- Pelatihan Berbasis Kompetensi : berfokus pada pengembangan keterampilan yang sejalan dengan perubahan bisnis mereka, sehingga pelatihan menjadi lebih relevan.
- Mentoring dan Coaching : menyediakan program bimbingan yang mendukung perkembangan karir karyawan.
- E-Learning : Mengandalkan platform seperti LinkedIn Learning, karyawan bisa belajar kapan pun, di mana pun, dengan akses ke materi yang fleksibel dan praktis.
Membangun Budaya Perusahaan yang Positif
Budaya perusahaan yang positif itu pondasi utama buat HRD modern, lho, Dips! Contohnya, Zappos terkenal banget dengan budaya kerja yang inklusif dan apresiatif. Di sana, karyawan didorong buat saling support dan terus berinovasi. Hasilnya? Bukan cuma sukses secara bisnis, tapi Zappos juga jadi incaran banyak pencari kerja karena lingkungan kerjanya yang seru dan mendukung.
Elemen Budaya Perusahaan yang Positif:
- Komunikasi Terbuka : Di Netflix, budaya keterbukaan penuh antara karyawan dan manajemen jadi kunci. Dengan komunikasi yang transparan, inovasi pun tumbuh subur!
- Penghargaan dan Pengakuan : Deloitte pakai platform penghargaan internal untuk memberikan apresiasi atas pencapaian karyawan, bikin mereka makin semangat dan termotivasi.
- Keseimbangan Kerja dan Kehidupan : Di Buffer, fleksibilitas waktu kerja dan transparansi gaji jadi prioritas untuk mendukung kesejahteraan karyawan.
Mengoptimalkan Penggunaan People Analytics
People Analytics adalah inovasi penting dalam manajemen SDM, Dips! Dengan teknologi ini, HRD bisa ambil keputusan yang lebih tepat dan strategis soal karyawan. Contohnya, di IBM, people analytics dipakai untuk memprediksi retensi karyawan dan memahami faktor-faktor yang bikin karyawan betah dan puas. Jadi, data nggak cuma angka, tapi juga jadi panduan buat menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan mendukung!
Aplikasi People Analytics dalam HRD:
- Workday People Analytics : Ini salah satu platform HR yang top banget! Dengan fitur People Analytics, Workday bisa menganalisis data karyawan secara real-time, pakai kecerdasan buatan untuk kasih wawasan soal tren karyawan meliputi turnover, kinerja, dan tingkat keterlibatan. Jadi, HRD bisa ambil keputusan yang lebih cerdas dan tepat.
- SAP SuccessFactors People Analytics : SAP SuccessFactors punya berbagai modul HR, salah satunya People Analytics yang memudahkan HRD buat akses laporan dan dasbor yang gampang dipahami. Selain itu, aplikasi ini juga bisa memprediksi pola kehadiran dan keterlibatan karyawan, membantu HRD dalam pengambilan keputusan yang lebih cepat.
- Visier People : Visier lebih fokus ke pengelolaan data karyawan dan prediksi perilaku mereka. Dengan fitur analisis turnover, identifikasi risiko retensi, dan pengukuran keterlibatan, Visier membantu HRD menciptakan strategi berbasis data yang gak cuma meningkatkan pengalaman karyawan, tapi juga kinerja organisasi secara keseluruhan.
Manajemen SDM di era modern memang penuh dengan tantangan, tapi juga nggak kalah seru dengan segala peluangnya! Dengan memanfaatkan teknologi digital, mengembangkan keterampilan lewat program L&D, membangun budaya perusahaan yang inklusif, mengelola keragaman, dan memanfaatkan people analytics, HRD zaman sekarang jadi kunci utama kesuksesan organisasi. Jadi, buat Dips yang tertarik mendalami HRD, ini kesempatan emas buat merasakan langsung betapa besar dampaknya di dunia kerja sekarang!